Para peneliti dari Purdue University di negara bagian Indiana, Amerika Serikat, telah mengembangkan sebuah pesawat tak berawak kecil yang meniru gerakan sayap burung kolibri untuk terbang cepat ke arah lain.

Drone, yang beratnya 12,1 gram dan karenanya satu setengah kali lebih berat dari burung kolibri, dilengkapi dengan dua sayap yang dengannya perangkat meniru teknik pelarian burung dengan membuat belokan 180 derajat dengan kecepatan kilat.

Para ilmuwan dari Universitas Purdue menggunakan algoritma yang dilatih dalam simulasi untuk meniru burung kolibri. Menurut para peneliti ( pdf ), perilaku drone mulai terlihat agak seperti burung kolibri setelah lima ratus sesi pelatihan.

Drone akhirnya berhasil melakukan gerakan melarikan diri dengan dua puluh pukulan sayap, sementara burung kolibri dapat melakukannya dengan sepuluh pukulan sayap. Drone juga gagal membuat pergantian 180 derajat dalam waktu. Para peneliti menyalahkan ini pada mekanisme lemah yang memastikan efek rotasi.

Oleh: NU.nl

Gambar: Universitas Purdue

Administrator

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *